WAHANA EDUKASI BIMA telah selesai! Enam puluh tiga anak-anak brilian telah melihat berbagai hal baru. Enam puluh tiga calon pemimpin bangsa telah saling berjejaring. Enam puluh tiga benak luar biasa telah terisi dengan wawasan-wawasan baru.
Enam puluh tiga anak dari 9 sekolah di sudut-sudut terdalam Kabupaten Bima telah
bersuka-ria. Jalan-jalan melihat Museum ASI Mbojo, membaca di perpustakaan daerah, mengirim surat dari Kantor Pos, Pertama kali melihat pesawat dari Menara AirNav Bandara dan bersalaman bersama Pak Pilot dan Kak Pramugari Garuda Indonesia, hingga belajar mengenai listrik dari PLTD PLN.
Tidak hanya mereka yang bahagia. Sepuluh keluarga asuh juga merasakan bagaimana dua malam bersama anak-anak mutiara terpendam ini. Sepuluh fasilitator dan Sembilan Panitia bersama-sama kami belajar bersama kepolosan anak-anak. Lima belas donatur turut berkesempatan berbuat kebaikan. Delapan instansi menjadi saksi bagaimana sebenarnya anak-anak kita begitu cemerlang.
Saya, dan saya yakin Delapan Pengajar Muda lainnya, masih terus merasakan 'percikan' itu hingga purnama ke-8 kami di Bima. Bagaimana anak-anak dengan hati dan pertanyaan polos nan ajaib, bagaimana teman-teman relawan dan fasilitator dengan semangat-kerja-luar-biasa-tulus yang terus me-refill semangat kami, bagaimana donatur dari jauh yang 'ngotot' ikut terlibat, bagaimana para stakeholder yang terlibat menjadi keluarga angkat menyayangi anak-anak dengan hati.
Tiga hari bekerja bersama semua pihak di Wahana Edukasi Bima, saya sadar kalau masih banyak orang baik di Indonesia.
Kalau anak-anak kita masih punya harapan.
Kalau ada klausa yang melebihi Terima Kasih, saya akan memberikan klausa itu pada semua orang yang terlibat di Wahana Edukasi Bima. Dari para mama angkat yang sudah memasak saat subuh, hingga para donatur yang berkontribusi dari seberang pulau sana.
Dari mereka yang mengirim doa dan harapan, hingga semua orang yang bekerja sampai begadang.
Kasih khusus aku sampaikan pada 9 panitia yang bekerja betul-betul tak kenal lelah, dan 8 saudaraku Pengajar Muda Bima yang benar-benar bekerja seperti sebuah keluarga. Doaku untuk kalian kusampaikan pada Tuhan, meski tak aku tuliskan.
Terima kasih!
Mega Safira
Dari atas bus Bima-Tambora, dalam perjalanan 6 jam menuju Kecamtan Tambora
Foto: Etika Indah Febriani
0 comments